RADIO PARAMUDI NUANSA NEWS Redaksi Radio Paramudi Nuansa News Mengucapkan Terimakasih Kepada Seluruh Pembaca Atas Dukungan dan Kesetiaannya RADIO PARAMUDI NUANSA NEWS Redaksi Radio Paramudi Nuansa News Mengucapkan Terimakasih Kepada Seluruh Pembaca Atas Dukungan dan Kesetiaannya RADIO PARAMUDI NUANSA NEWS Redaksi Radio Paramudi Nuansa News Mengucapkan Terimakasih Kepada Seluruh Pembaca Atas Dukungan dan Kesetiaannya
rapinasnews.com
Keluarga Ibu AnakLifeStyle

Kapal Rusak Mesin & Terkatung di Laut Lepas, Bujang/Umang-Umang JZ31AIS ; “Cuma Bisa Berdoa Bersabar Sambil Menunggu Bantuan Datang”

Manggar | Belitung Timur | Bangka Belitung | RapiNasNews.Com | JSCgroupmedia ~ Perjuangan sebagai seorang pelaut sebutan jaman dahulu atau sekarang lebih dikenal sebagai nelayan yang mengarungi laut lepas tentulah banyak tantangannya dengan berbagai hal yang bisa saja terjadi selama melaut.

Menjadi seorang nelayan maka laut adalah lapangan kehidupan yang mutlak yang akan memberikan kesejahteraan selama kita mampu menaklukkannya dengan berbagai cara agar bisa memanfaatkan laut berikut isinya untuk kehidupan yang lebih baik bagi kehidupan nelayan itu sendiri.

Sekelumit kisah diatas, bisa menjadi gambaran nyata bagi seorang nelayan asal Desa Baru Kecamatan Manggar Kabupaten Belitung Timur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang bernama Bujang alias Umang-Umang JZ31AIS yang juga anggota Radio Antar Penduduk Indonesia [RAPI] Wilayah 3106 Belitung Timur.

Bujang atau Umang-Umang JZ31AIS mengatakan selama menjadi nelayan banyak sekali suka dukanya dan lika liku seorang nelayan yang berhari-hari bahkan sampai berminggu-minggu mengarungi laut demi mencari rejeki untuk keluarga tercinta yang ada didaratan, “bagaimanapun yang namanya sudah menjadi profesi yah kita jalani saja dan nikmati saja dengan tetap berdoa kepada Allah Swt agar kita tetap bisa sehat tegar dan sabar menjalaninya,” ungkap Bujang/Umang-Umang JZ31AIS.

Sebagai seorang nelayan, Bujang/Umang-Umang JZ31AIS pernah mengalami beberapa hal selama melakukan perjalanan di laut lepas seperti rusak mesin yang hanya berfungsi satu silinder dari dua silinder yang ada dan itu lebih kurang sekitar 10 hari lebih saya terkatung-katung di laut lepas tapi untungnya saat itu saya berlayar dekat Pulau Memperak sehingga langsung menepi ke pulau itu,” ujar Bujang/Umang-Umang JZ31AIS memulai ceritanya yang didampingi istrinya.

Menurut Bujang/Umang-Umang JZ31AIS mengatakan mesin kapal yang bertenaga dua silinder tapi hanya berfungsi satu silinder saja, jelas tidak memiliki daya untuk melaju di lautan lepas terlebih dalam posisi melawan arus gelombang yang lumayan tinggi karena sekarang juga situasi cuaca lagi tak menentu,” ungkapnya.

See also  Better sleep for kids starts with better sleep for parents, especially after holiday disruptions to routines

“Dalam situasi genting seperti itu, kita cuma bisa pasrah sambil berdoa berusaha dan saat itu alhamdulillah saya masih bisa berkomunikasi dengan keluarga melalui Handy Talkie [HT] yang saya miliki,” ucapnya.

Selama terkatung-katung di laut sekitar sepuluh hari lamanya, tentu ransum atau kebutuhan makanan yang dibawa semakin menipis dan akhirnya habis total, disaat itulah pilihan hanya bertahan sambil menunggu bantuan datang dengan cara memancing ikan disekitar saya terdampar guna bertahan hidup untuk tetap sehat dan tidak kelaparan,” cerita Bujang/Umang-Umang JZ31AIS.

“Sambil memancing ikan untuk kebutuhan makan, saya juga terus mengontak istri dan keluarga di daratan untuk mengirimkan ransum makanan melalui kapal-kapal yang akan berlayar dengan cara menitipkan ransum pada kapal yang akan berlayar tersebut,” jelasnya.

“Selama terdampar di Pulau Memperak, ada sekitar tiga kali istri saya mengirimkan ransum makanan karena saat itu masih belum ada bantuan kapal lain yang bisa menggandeng kapal saya untuk membawa pulang ke Pelabuhan Manggar Belitung Timur,” terangnya.

Ditempat yang sama, Erma istri dari Bujang/Umang-Umang JZ31AIS juga memberikan penjelasan, alhamdulillah pak kita semua masih diberikan keselamatan kesehatan dan kelancaran dalam menghadapi situasi yang rumit dan genting itu, “Saya hampir setiap satu jam sekali terkadang terus melakukan komunikasi dengan suami melalui HT agar bisa terus memantau keadaannya, takut ada apa-apa,” tutur Erma kepada media saat berkunjung ke rumahnya.

“Tapi alhamdulillah, kami sudah bisa kembali berkumpul sekeluarga, kemarin sabtu sore [07/12] kapal sudah dibantu tarik dari kapal nelayan lainnya hingga ke Pelabuhan Manggar Belitung Timur,” ucap Erma.

Dalam kesempatan ini, Erma juga mengatakan bahwa suaminya Bujang alias Umang-Umang JZ31AIS juga anggota RAPI Wilayah 3106 Belitung Timur, kami sekeluarga juga mengucapkan terimakasih atas bantuan rekan-rekan di RAPI Wilayah 3106 Belitung Timur yang terus memantau keberadaan suami saya dan supportnya sehingga hal-hal yang tidak diinginkan bisa dihindari,” tutur Erma. | RapiNasNews.Com | JZ31AFM | *** |

Related posts

KDM Tegaskan Gerakan Rereongan Poe Ibu Bersifat Sukarela

RapiNasNewsCom

The Classic ‘Jeans & A Nice Top’ Look Is Making A Comeback

RapiNasNewsCom

Parents are too hard on themselves: Teens more positive about their parenting

RapiNasNewsCom

1 comment

RapiNasNewsCom December 7, 2024 at 10:28 pm

alhamdulillah sudah berkumpul bersama keluarga

Reply

Leave a Comment