RADIO PARAMUDI NUANSA NEWS Redaksi Radio Paramudi Nuansa News Mengucapkan Terimakasih Kepada Seluruh Pembaca Atas Dukungan dan Kesetiaannya RADIO PARAMUDI NUANSA NEWS Redaksi Radio Paramudi Nuansa News Mengucapkan Terimakasih Kepada Seluruh Pembaca Atas Dukungan dan Kesetiaannya RADIO PARAMUDI NUANSA NEWS Redaksi Radio Paramudi Nuansa News Mengucapkan Terimakasih Kepada Seluruh Pembaca Atas Dukungan dan Kesetiaannya
rapinasnews.com
BusinessSaham Finance Obligasi

BPS ; “Bukan China, Negara Penyumbang Surplus Neraca Dagang Terbesar RI di 2024

Jakarta | RapiNasNews.Com | JSCgroupmedia ~ Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan Indonesia sepanjang 2024 mencapai US$ 31,04 miliar. Surplus ini tercatat turun US$ 5,84 miliar dari 2023.

Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, komoditas penyumbang surplus terbesar adalah berasal dari Amerika Serikat (AS) yang mencapai US$ 16.842,1 juta, dengan nilai ekspor mencapai US$ 28.311,7 juta, dan impor US$ 9.469,6 juta.

Penyumbang surplus terbesar dari AS adalah mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85), pakaian dan aksesorisnya atau rajutan (HS 61), dan alas kaki (HS 64).

Kemudian, dari India surplusnya mencapai US$ 16.387,4 juta, dengan ekspor mencapai US$ 20.324,1 juta, dan impor mencapai US$ 4.938,7 juta.

“Dengan India surplus terbesar disumbang oleh bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15), dan besi serta baja (HS 72),” tutur Amalia dalam konferensi pers, Rabu (15/1).

Sementara itu, dengan Filipina mengalami surplus US$ 8.849,6 juta, dengan ekspor sebesar US$ 10.635 juta, dan impor sebesar US$ 1.785,5 juta.

Komoditas penyumbang surplus dari Filipina yakni bahan bakar mineral (HS 27), kendaraan dan bagiannya (HS 87) dan berbagai makanan olahan (HS 21).

Adapun Amalia membeberkan negara dengan penyumbang defisit neraca perdagangan sepanjang 2024 adalah dari China, Australia, dan Thailand.

Adapun defisit dengan China mencapai US$ 11.406,70 juta, dengan komoditas penyumbang defisit adalah mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS 84), mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85), kendaraan dan bagiannya (HS 87).

Kemudian, dengan Australia defisitnya mencapai US$ 4.783,60 juta, dengan komoditas penyumbang adalah bahan bakar mineral (HS 27), logam mulia dan perhiasan/permata (HS 71), bijih logam, terak, dan abu (HS 26).

See also  From the Archives: Wangechi Mutu Dresses Cultural Critique in Freakishly Beautiful Disguises

Terakhir, defisit dengan Thailand mencapai US$ 3.844,80 juta. Komoditas penyumbang defisit terdalam adalah plastik dan barang dari plastik (HS 39), mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS 84), kendaraan dan bagiannya. | RapiNasNews.Com | Kontan | *** |

Related posts

Financial Gravity Hosts AI Design Challenge For Tax Planning Software

RapiNasNewsCom

Golongan Honorer yang Diangkat Sesuai Keputusan Menpan RB No 16 2025 Soal PPPK

RapiNasNewsCom

Ekonomi | Ekonom Soroti Kebijakan Blokir Rekening Pasif oleh PPATK

RapiNasNewsCom

1 comment

RapiNasNewsCom January 16, 2025 at 1:18 am

oh kitu

Reply

Leave a Comment